bismillahirrahmanirrahim. . .
dalam balutan fajar nan sejuk namun menusuk
terbesit sebuah doa
meminta dan terus meminta
tanpa sadar adakah pantas jiwa busuk meminta
tanpa sadar akan apa yang telah diperbuatnya
selalu begitu
manusia, makhluk paling pandai mencuri kesempatan
saat pintu rahmat terbuka
seolah dengan rakusnya mengaum mengharap ridlo-NYA
bagai tak punya muka
dengan pe-de-nya
merengek memohon ampun
dengan muka innocent memelas
meminta leburnya dosa
aku, aku manusia
itulah yang kulakukan
bagai rahi gedeg
menghadap Tuhan
memohon amnesti
beruntungnya, Tuhan maha pengampun
beruntungnya, Tuhan maha penyayang
beruntungnya, Tuhan maha pengasih
beruntungnya, aku punya Tuhan
shubuh, 1 Ramadhan 1432 H
dalam gersangnya hati.